AbstrakTelah dilakukan penelitian pengaruh proses pemasakan terhadap komposisi zat gizi beberapa bahan pangan sumber protein baik hewani maupun nabati. Tujuan dari ini untuk melihat apakah yaitu perebusan dan penggorengan mempengaruhi kandungan tersebut. Bahan yang akan dijadikan sampel adalah daging ayam segar, ikan kembung tempe tahu.yang dibeli pasar tradisional di Kota Bogor. Analisis meliputi analisis kadar air, abu, lemak. Dari ke-4 macam dicoba, dibagi menjadi 3 bentuk perlakuan direbus digoreng sehingga jumlah dianalisis sebanyak 12 sampel. Metode digunakan adalah: air menggunakan metode oven (Thermogravimetri), abu tanur, dengan Kjeldahl lemak Soxhlet. Hasil memperlihatkan bahwa panas menyebabkan penurunan tersebut dibandingkan mentahnya. Tinggi atau rendahnya suatu akibat tergantung jenis pangan, suhu lamanya pemasakan. Proses menggoreng sangat signifikan karena tinggi seperti mengalami kerusakan. Sedangkan berkurangnya banyak terlarut dalam rebusan. Walaupun demikian hal terpenting pengolahan agar bernilai aman dikonsumsi.Kata Kunci : pengolahan, pemasakan, AbstractHas conducted research on the effect of cooking process nutrient composition few food sources protein, both animal and vegetable. The aim this study was to see whether is boiling frying influence content foodstuffs. Foodstuffs be sampled are fresh chicken meat, mackerel, Tempe Tofu were purchased from traditional markets in Analysis analysis water content, ash fat content. Of four kinds offoodstuffs tested, divided into three forms treatment that form fresh, boiled fried so number samples analyzed a total samples. method used is: using furnace method, by Soxhlet method. showed causes decrease levels nutrients than raw material. High or low due depending type food, temperature longer process. Frying highly significant because uses high temperatures such as damage. While leads reduced many dissolved water. However most important thing processing nutritional value safe for consumption.Keywords processing, cooking,

<span style="font-size: 11.0pt; line-height: 115%; font-family: 'Arial','sans-serif'; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-ansi-language: AF; mso-fareast-language: EN-US; mso-bidi-language: AR-SA;" lang="AF">Pertumbuhan ekonomi berpengaruh terhadap kebutuhan pangan, sesuai dengan pertambahan jumah penduduk. Kebutuhan pangan di Indonesia hampir dapat dipenuhi semua, dari potensi domestik, kecuali untuk komoditas asal daging impor dan kedelai yang masih mengalami defisit, sedangkan beras, jagung, kacang maupun ubi, telor, ayam, susu surplus tinggi. T</span><span 'Times New Roman'; IN; lang="IN">ujuan tulisan ini mengetahui </span><span AR-SA;">petumbuhan Indonesia, sehingga diatasi penyediaan pertanian petern</span><span lang="IN">a</span><span AR-SA;">kan kebutuhan. lang="AF">Pemerintah mempertahankan berupaya terus memacu pembangunan ketahanan melalui program benar-benar mampu memperkokoh sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Kebijakan nasional dalam rangka mewujudkan kedaulatan diarahkan pada peningkatan produksi sapi tanamanm beras. lang="IN">Tingkat pendapatan rumah tangga mencerminkan</span><span lang="IN">menjadi salah satu ukuran kemampuan mengakses konsumsi dibutuhkan beserta keragamannya.</span><span komoditi paling tinggi setiap tahun adalah kontribusi memenuhi protein hewani menduduki urutan kedua setelah unggas. AR-SA;">Dalam pencapaian swasembada perlu difokuskan terwujudnya ketahanan</span><span lang="IN"> AR-SA;">pengembangan teknologi diharapkan memfasilitasi pasca panen pengolahan hasil pertanian, secara efektif, serta mendukung kebijakan pemerintah, AR-SA;">lebih memperhatikan masalah ada Indonesia.</span><p class="MsoNormalCxSpFirst" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;" align="center"><strong><span style="font-family: Roman';">PERTUMBUHAN EKONOMI DAN KEBUTUHAN PANGAN DI INDONESIA</span></strong></p>

Halal certificate is a written fatwa MUI that states halal food products in accordance with Islamic law, aims to provide legal assurance consumers. However, the existing regulations are still per-ceived sectoral, partial, inconsistent and not systemic. Moreover, most fundamental thing certification an obligation (mandatory) for businesses but it voluntary. Consequently, label do have strong legitimacy which results uncer-tainty of products. In regard this, draft Law on Product Guarantee stalled House should be soon stipulated given authority issue perform through Fatwa Commission LPPOM. addition, govern-ment serves as regulator well supervisor implementation provisions law cause justice uncertainty.Key words: certificate, Indonesian Ulama Council,

Permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat Desa Rawa dan Lumbungsari Kecamatan Lumbung Kabupaten Ciamis dalam mengembangkan konsep Kawasan Rumah Pangan Lestari melalui pemanfaatan lahan pekarangan adalah kurangnya pengetahuan pelatihan mengenai penyiapan media tanam pot, penyediaan pupuk organik pot atau wadah tanaman dari bahan sekitar. Tujuan program pengabdian ini (1) Meningkatkan ketrampilan, kesadaran serta memotivasi khususnya kelompok ibu-ibu rumah tangga kosong/pekarangan sebagai sumber pangan/ketahanan pangan pendapatan keluarga; (2) Menerapkan beberapa teknik sederhana penanaman pemeliharaannya dapat diimplementasikan secara mudah masyarakat.Metode kegiatan dilakukan penyuluhan, diskusi demonstrasi praktek langsung di lapangan didasari evaluasi awal landasan untuk menentukan posisi sasaran penerapan Lestari.Dari hasil telah ditarik kesimpulan bahwa : Pada dasarnya warga menerapkan pekarangan, sehingga difokuskan pada peningkatan ketrampilan menyiapkan budidaya sayuran bahan-bahan sekitar pembuatan pot/wadah cair; Kegiatan menambah tentang pentingnya lestari mendukung ketahanan keluarga.

<p class="Style1" style="margin: 0cm 6pt; text-indent: 28.9pt;"><span style="font-size: 10pt;" lang="en-us" xml:lang="en-us">Ketahanan</span><a href="#_ftn1"><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="fi" xml:lang="fi"><span><span xml:lang="fi">[1]</span></span></span></span></span></a><span xml:lang="en-us"> pangan terwujud apabila secara umum telah terpenuhi dua aspek seka- </span><span xml:lang="en-us">ligus. Pertama adalah tersedianya yang cukup dan merata<span style="letter-spacing: .1pt;"> untuk seluruh penduduk. Kedua, setiap penduduk mempunyai akses fisik ekonomi terhadap memenuhi kecukupan gizi guna menjalani kehidupan sehat produktif dari hari ke hari.</span></span></p><span xml:lang="fi">Ketahanan pada tingkat rumah tangga merupakan landasan bagi ketahanan masyarakat, selanjutnya menjadi pilar xml:lang="fi">ketahanan daerah nasional. Berdasarkan pemahaman tersebut<span maka salah satu prioritas utama pembangun- an </span>memberdayakan masyarakat agar mereka mampu menanggu- langi masalah<span pangannya mandiri serta mewujudkan rumahtangga- nya berkelanjutan.</span></span><div> </div>

The problem of food security is availability, distribution, and consumption. availability limited decreasing production capacity; the distribution’s problems are infrastructure, institution, safety link variation capacity between region season. consumption most energy grain rice biased. policy not only to create sufficiency with development economic rural agriculture basis, but also for poor society. In order reserve society, lumbung desa important be improved.

Upaya meningkatkan ketersediaan pangan dalam membangun ketahanan berkelanjutan semakin sulit dilakukan. Hal ini terkait dengan adanya masalah konversi lahan pertanian dan perubahan iklim, sehingga memperburuk kinerja produksi serta volatilitas harga pangan. Kecenderungan yang kurang kondusif tidak memberikan insentif bagi petani untuk berinvestasi pada pengembangan teknologi pertanian. Terkait kendala tersebut, maka upaya mengurangi pemborosan menjadi sangat relevan, sebagai langkah alternatif pangan, akhirnya memperkuat Pengurangan sebesar 25 persen, beras di Indonesia meningkat 4,1 kg per kapita 2,5 penduduk dunia. Jumlah tentunya akan sejalan menurunnya Pemborosan terjadi karena persoalan pola pikir, budaya, kurangnya kesadaran masyarakat terhadap kehilangan nilai ekonomi Oleh itu, pengurangan dapat dilakukan melalui sosialiasi kampanye informasi pengetahuan memanfaatkan ajaran agama kearifan lokal menumbuhkan pentingnya arti berkelanjutan.

<p>ABSTRAK</p><p>Hidrokoloid merupakan komponen polimer yang berasal dari sayuran, hewan, atau mikroba umumnya memiliki kemampuan menyerap dan mengikat air. Terdapat berbagai jenis hidrokoloid potensial dapat diekstrak dimanfaatkan sebagai bahan tambahan pangan nonpangan untuk meningkatkan kualitas produk. Ekstraksi dilakukan secara fisik, kimia, biokimiawi. Beberapa beberapa bagian tanaman seperti akar, biji, buah, umbi cangkang. Hidrokoloid karakteristik spesifik, bergantung pada struktur rantai gugus fungsional terdapat di dalamnya. Struktur mengandung banyak hidroksil menyebabkan lebih mudah digunakan dalam menghasilkan produk maupun berkualitas. Dalam pembuatan pangan, berfungsi penstabil, pembentuk tekstur, daya serap air juga potensi lepas aktif farmasi.</p><p>Kata kunci: hidrokoloid, nonpangan, mutu produk</p><p> </p><p>ABSTRACT</p><p>Hydrocolloids are polymer components derived from vegetables, animals, or microbes that generally have the ability to absorb and bind water. There various types of potential hydrocolloids can be extracted used as an added ingredient improve product quality. The hydrocolloid extraction method done physically, chemically biochemically. Some several component parts crops such roots, seeds, fruits, tubers shell. Hydrocolloids may specific characteristics depending on its chain structure functional groups. Hydrocolloid with many hydroxyl groups water easily. a in producing qualified food non-food products. opportunities develop products stabilizers, texture formation absorbent. quality power release active absorption pharmaceutical products.</p><p>Keywords: hydrocolloids, food, non-food, quality</p>

<p>Penerapan teknologi inovasi pertanian berperan dalam meningkatkan produktivitas usaha tani, sehingga berpeluang untuk kesejahteraan hidup, yang salah satunya diindikasikan dari meningkatnya ketahanan pangan rumah tangga petani.Penelitian ini bertujuan mengindentifikasi telah diterapkan di lokasi studi, dan menganalisis hubungannya dengan kondisi pada petani.Metode penelitian berupa survei dua desa Kabupaten Bogor masing-masing memiliki tipe berbeda yaitu lahan kering basah (sawah), jumlah sampel sebanyak 80 orang.Data dianalisis uji statistik Rank Spearman. Hasil menunjukkan bahwa sebagian besar petani sawah menerapkan sistem jajar legowo secara intensif, berlahan cukup intensif inovasisistem tumpang sari pengolahan hasil (<em>on farm</em>).Penerapan berkorelasi positif petani, lebih tingkat baik.</p><p class="Textbodyindent"> </p>

As a commodity, food has very large role in improving national image the international community and foreign exchange at same time. However, safety must be considered seriously. The enactment of Act Halal Product Guarantee (UUJPH) aims to provide comfort, security, safety, certainty availability halal products for people consume use products; moreover, get peace consuming using those goods. Certification labelling on are measurement controlling, so it avoids consumers’ determination dangers.DOI: 10.15408/ajis.v15i2.2864

THE ANALYSIS OF FOOD CONSUMPTION AT COMMUNITY LEVEL TO ACHIEVE DIVERSIFICATION As a country with large population, having food-self-sufficiency-based-food security is very important. One of the strategies to be secured in through achieving food consumption diversification. This paper was aimed analyze recent pattern Indonesia respect Source data National Household Socio-economic Survey (SUSENAS) year 2005-2009 obtained from Food Security Council, Ministry Agriculture. The were analyzed using quantitative descriptive method and presented i n tables. Results analyses showed that: 1) Community’s welfare improving, by reducing proportion expenditure; 2) Protein among Indonesian people exceeds Recommended Dietary Allowance (RDA) for protein, while energy still below RDA energy; 3) diversity increasing Diversity Score (Pola Pangan Harapan/PPH). However, reach PPH-based pattern, rice should limited, tubers, animal fruitsvegetables has increased significantly. Government created various instruments achieve diversification, such as Regulation President No. 22, 2009 about Local Resources-based-Accelerating Consumption Diversification Policy, which further regulated Agriculture based on Minister 43, action. Learning past experience, simultaneous commitment consistency all stakeholders including legislative institution media (newspaper, TV, radio, etc.) important implement. By similar perception, right action implementation, diversification no longer being dream. Keywords : consumption, community

Consuming unsafe food can endanger the health and lives of consumers. But until now, circulation is still a problem for Indonesia. Even though provisions regarding safety have been regulated in Law on Food Health. This paper uses literature study. The analysis theories concepts as main object to answer questions related conditions implementation Indonesia various factors that need be considered security so rights community consumers protected. findings show at this time adheres multiple agency systems where application system involves long bureaucratic path prone occurrence sector egos security. There are five technical recommended by WHO providing safe food, namely: maintaining cleanliness, preventing pollution, storing temperatures, heating right temperature, using water raw materials consumption. Guaranteed protection from major factor must always sought all parties concerned.AbstrakMengonsumsi pangan yang tidak aman dapat membahayakan kesehatan dan jiwa konsumen. Namun, hingga saat ini peredaran masih menjadi permasalahan bagi Meskipun ketentuan mengenai keamanan sudah diatur dalam Undang- Undang (UU) tentang Pangan UU Kesehatan. Tulisan menggunakan studi pustaka. Analisis teori konsep pada literatur sebagai objek utama untuk menjawab pertanyaan terkait bagaimana kondisi penyelenggaraan di berbagai faktor perlu diperhatikan agar hak masyarakat konsumen terlindungi. Hasil temuan menunjukkan bahwa menganut mana penerapan sistem melibatkan jalur birokrasi panjang rawan terjadinya ego sektoral pangan. Ada lima teknis direkomendasikan oleh penyediaan aman, yaitu: menjaga kebersihan, mencegah pencemaran, menyimpan makanan suhu memanaskan tepat, serta air bahan baku dikonsumsi. Jaminan terselenggaranya perlindungan dari merupakan harus selalu diupayakan semua pihak terkait.

EnglishThe implementation of price support policy has been facing pro and contra among the stakeholders. The experience many developing countries in reducing their domestic to farmers increasing number poverty incidence threatened food security country. On other side, developed still implement huge agricultural industries. objective this study is analyze effectiveness national security; result can be considered by government accelerating agriculture revitalization. This used secondary data (time series) analyzed using ECM. Some findings show that availability at level could not guarantee accessibility household level. To make effective, should accomplished policies, especially providing rural infrastructure, farmer’s income good management control financial aspects, specifically expenditures related programs.IndonesianPenerapan kebijakan harga pangan menghadapi dan kontra. Pengalaman negara berkembang yang mengurangi bantuan terhadap petani menyebabkan tingkat kemiskinan tidak membaik mengancam ketahanan pangan.  Di sisi lain, negara-negara maju masih cukup besar memberi dukungan pada industri pertaniannya.  Penelitian ini bertujuan menganalisis efektivitas dilakukan pemerintah nasional sehingga dapat dijadikan pertimbangan untuk merevitalisasi pertanian. Data digunakan merupakan sekunder runut waktu dianalisis dengan model Error Correction Model (ECM). Hasil analisis menunjukkan bahwa ketersediaan di terbukti menjamin akses rumah tangga. Untuk mengefektifkan perlu didukung oleh terutama penyediaan infrastruktur, peningkatan pendapatan masyarakat, membenahi kebocoran-kebocoran dana berkaitan program pangan.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pelatihan pengolahan bahan pangan lokal yang dapat memberdayakan warga perempuan dusun Pagerjirak, Kejobong, Purbalingga. merupakan participatory action research (PAR) dengan pendekatan kualitatif dan kuantitatif. Subjek penelitian terdiri dari kepala dusun, tujuh anggota tim pengelola 15 dusun. Data diperoleh teknik observasi, wawancara, dokumentasi. Hasil adalah sebagai berikut. (1) Perencanaan partisipatoris identifikasi kebutuhan penyiapan program (2) Pelaksanaan proses pemberdayaan melalui dimulai menyiapkan pengelola, membentuk kelompok usaha, menjalin kemitraan pihak pemerintah swasta, membangun rumah produksi, mengajukan izin produksi pemasaran produk, melakukan studi banding ke industri tangga, perbaikan diversifikasi dilanjutkan massal, pendampingan. (3) Indikator keberhasilan diantaranya bertambahnya pengetahuan keterampilan warga, serta diperolehnya pendapatan hasil usaha penjualan produk. (4) Keberlanjutan ditunjukkan telah adanya pengembangan produk atau variasi terbentuknya kemandirian tim.Kata Kunci: perempuan, pelatihan, Woman Empowerment Through Local Produce Processing TrainingsAbstractThis aims to reveal the local produce processing that can empower women in This was with qualitative and quantitative approach. The subject consisted of village chief, core team consisting seven people, village. data were obtained through observations, interviews, documentation. results are as follows. planning consists need analysis preparing management team. training processes conducted by team, building business unit, creating relation government private sectors, production houses, applying for permits, producing marketing, comparative study home industry, reflecting, improving, diversifying product, holding massive, mentoring. indicators a successful improvement knowledge skills women, profit product sales. sustainability empowerment development or diversification becomes more independent.Keywords: woman empowerment, training,

Tulisan ini bertujuan untuk menganalisis capaian diversifikasi konsumsi pangan dan menyusun strategi pengembangan berbasis lokal. Data yang digunakan adalah data Susenas tahun 1996-2012 dari Badan Pusat statistik (BPS), Direktori Pengembangan Konsumsi Ketahanan Pangan (BKP), diperkaya dengan beberapa literatur lain. informasi terkait lokal dianalisis secara deskriptif kualitatif, sedangkan analisis penyusunan menggunakan metode SWOT. Hasil menunjukkan, telah terjadi penurunan lokal, termasuk di wilayah sebelumnya mempunyai pola pokok seperti Maluku Papua. Sebaliknya, peningkatan terigu turunannya. sebagai bagian mewujudkan kedaulatan hendaknya dilakukan oleh semua kalangan. Upaya tersebut dapat implementasi kebijakan optimalisasi pemanfaatan potensi lahan kebiasaan mengkonsumsi serta produksi, industri, Selain itu, juga teknologi pengolahan pangan, menyelaraskan produksi industri pangan; promosi sehat, komprehensif, terus menerus; penciptaan pasar tingkat nasional wilayah; diikuti penyediaan produk mampu bersaing asing.

Rumput laut merupakan sumber daya hayati yang sangat berlimpah di perairan Indonesia. Namun demikian pemanfaatannya untuk pengolahan produk pangan terbatas, terutama fungsional. berpotensi dikembangkan sebagai fungsional karena mengandung zat gizi dan komponen bioaktif berkhasiat kesehatan. sejumlah seperti senyawa fenolik, pigmen alami, polisakarida sulfat, serat lainnya telah diteliti Untuk dapat fungsional, rumput digunakan harus bebas dari cemaran logam berat bahan pencemar lainnya, tinggi sehingga ada penerapan standar penanaman penanganan pasca panen baik tingkat petani laut. Selain itu Proses diterapkan tidak merusak terkandung dalam Optimalisasi alternative pemanfaatan potensi Indonesia meningkatkan nilai ekonomi lebih penting menyediaakan akses sehat bagi masyarakat luas.Seaweed is a living resource that abundantly available in Indonesian water. However, its utilization food processing very limited, especially as functional products. Seaweed has the potential to be developed products because it nutrient and bioactive components are beneficial for health. number of such phenolic compound, natural pigment, polysaccharide sulphate, fiber other been studied advantageous For seaweed into product, must free from heavy metal pollutant contamination, contain high nutrients, thus, good cultivation postharvest handling standard have applied farmer level. Moreover, should not damage component within seaweed. Optimization product an Indonesia, which could improve economic value seaweed, more importantly provide access healthy community.

Terjadinya kerawanan pangan, disebabkan oleh tidak tercapainya target ketersediaan pangan dan akses terhadap bagi masyarakat. Hal ini menjadi paradox, mengingat Indonesia memiliki lahan yang luas subur. Pembangunan ketahanan adalah mencapai dalam bidang kondisi terpenuhinya setiap individu/rumah tangga dari produksi nasional, tercermin tersedianya cukup, jumlah mutu, aman, merata terjangkau di seluruh wilayah Indonesia.

Latar Belakang : Beberapa faktor yang mempengaruhi terjadinya stunting anak usia 6-24 bulan antara lain kurangnya asupan zat gizi, penyakit infeksi, lingkungan, sosial ekonomi keluarga dan riwayat kehamilan ibu. Penelitian ini bertujuan menganalisis proporsi pengeluaran pangan rumah tangga, ketahanan pangan, gizi sebagai risiko bulan.Metode menggunakan desain case-control dengan masing-masing kelompok kasus (stunting) kontrol (tidak stunting) berjumlah 24 sampel diambil purposive sampling pada berada di Semarang Utara. Stunting diukur berdasarkan z-score tinggi badan menurut umur (TB/U) dianalisis software World Health Organization (WHO) Anthro. Data yaitu berat lahir, panjang tingkat pendidikan ibu, pendapatan tangga. energi, protein, vitamin A seng selama 1 tahun diperoleh Semi Quantitative Food Frequency Questionnaire (SQ-FFQ). kuisioner Household Security Scale Module (HFSSM). uji Chi Square analisis regresi logistik.Hasil Baduta lebih banyak mengalami kerawanan tangga (79,2%), kekurangan protein (70,8%), (75%) (66,7%) dibandingkan tidak stunting. Ketahanan (OR=6,9), (OR=8,6), (OR=20,6) (OR=8,7) merupakan paling berisiko terhadap kejadian baduta (p<0,05).Simpulan: Kerawanan meningkatkan bulan.

Meningkatnya pertumbuhan ekonomi menuntut terjadinya transformasi dalam kegiatan-kegiatan perekonomian di Daerah Istimewa Yogyakarta, sehingga mendorong meningkatnya alih fungsi lahan sawah menjadi lahan-lahan non pertanian. Alih dapat memberikan dampak negative terhadap ketersediaan pangan dan ketahanan penduduk. Oleh karena itu, penelitian dilakukan untuk mengetahui penduduk Yogyakarta. Data yang digunakan pada ini adalah data sekunder diperoleh dari Badan Pusat Statistik Yogyakarta tahun 2006 hingga 2015. Ketahanan dihitung dengan menggunakan metode surplus/deficit pangan. Selain analisis stastistik uji paired sample t test perbedaan sebelum sesudah terjadi. Hasil menunjukkan bahwa menyebabkan hilangnya produksi beras sebesar 18.359,27 ton selama periode 2006-2015. Akan tetapi, tetap terjaga meskipun terjadi sawah. Uji terdapat beda signifikan tingkat antara

Background: Food consumption is a major factor to fulfill the nutritional needs of person. influenced by several factors, such as level income, food availability, public awareness toward nutrition, and socio-cultural factors. Riau Province one provinces that still relatively low Kampar Regency occupies very high position in insecurity index hunger vulnerability index. There 49.21% population could potentially be shortages. This supported occurrence problems communities associated with availability food, purchasing power inability gain access nutritious food.Objective: To identify patterns family security regency province.Method: The study was an observational research cross sectional design. Samples are many 105 families selected using cluster sampling conducted August-September 2015. Statistical analysis performed chi-square test logistic regression.Results: statistical shows majority respondents had category unfulfilled 64.77% for 60.96% insecure. results showed there significant correlation between (p0,000). bivariate it known variables number member, access, expenses, energy protein province indicated value p <0.05.Conclusion: province. external Province.

Tulisan ini menjelaskan tentang perencanaan kebijakan Perlindungan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan, kendala yang dihadapi serta strategi pemecahannya guna mewujudkan ketahanan pangan wilayah di Kabupaten Bantul. Dengan menggunakan data kualitatif, ditemukan bahwa Pemerintah Bantul belum serius dalam mempersiapkan regulasi Berkelanjutan. Sejauh telah dilakukan beberapa studi sebagai dasar penyusunan regulasi. Kendala utama terletak pada penataan ruang disusun sebelumnya, pelanggaran hukum wilayah, alokasi anggaran regulasi, kelompok kepentingan, kesediaan petani dan ketersediaan lahan pertanian. Untuk memperkokoh melakukan peninjauan kembali terhadap ruang, penegakkan pengalokasian anggaran, penetapan pemberian insentif, kegiatan optimasi lahan, sertipikat tanah sinkronisasi Meski secara umum kondisi dikategorikan sedang, Berkelanjutan mendesak untuk segera ditetapkan.