Tuberkulosis (TB) masih merupakan penyebab utama morbiditas dan mortalitas pada anak di dunia, namunkurang mendapat prioritas dalam penanggulangannya. Data surveilans epidemiologi TB jarangdidapat. Hal ini disebabkan berbagai faktor antara lain sulitnya diagnosis anak, meningkatnya ekstraparu tidak adanya standar baku definisi kasus, yang kurang diberikan anakdi banding dewasa. Berbagai penelitian menunjukkan prevalensi tinggi, namun umumnya tanpakonfirmasi pemeriksaan bakteri tahan asam (BTA) positif. Salah satu indikator untuk menilai situasi dikomunitas adalah dengan Annual Risk of Tuberculosis Infection (ARTI), indeks yangdipakai evaluasi monitor keadaan tuberkulosis suatu komunitas atau negara. Perbedaan angkamorbiditas negara dipengaruhi oleh beberapa risiko, dibedakan antararisiko infeksi sakit TB.

Sampai saat ini, kanker mulut rahim masih merupakan masalah kesehatan perempuan di Indonesia sehubungan dengan angka kejadian dan kematiannya yang tinggi. Setiap tahun, dunia terdapat 500.000 kasus baru serviks lebih dari 250.000 kematian. Di berpenduduk sekitar 220 juta jiwa, 52 terancam serviks. Penyebab utama adalah infeksi HPV (Human Papilloma Virus). Proses terjadinya karsinoma sangat erat hubungannya proses metaplasia. Perubahan biasanya terjadi pada daerah sambungan skuamous kolumnar (SSK) atau transformasi. Prognosis dibedakan berdasarkan kriteria morfometrik, penyebaran, serta usia.Kata kunci: epidemiologi deskriptif, riwayat alami, faktor prognostik,

Dengue berdarah dengue yang ditularkan melalui vektor nyamuk Aedes aegypty masih merupakan masalah kesehatan penting di dunia. Di Indonesia, demam mulai dikenal pertama kali pada tahun 1968 DKI Jakarta dan Surabaya, terus menyebar ke seluruh tiga puluh propinsi Indonesia. Pola epidemiologi infeksi mengalami perubahan dari tahun, jumlah kasus memuncak setiap siklus 10 tahunan. Dari 1968-2008 angka kesakitan meningkat. Pada 2008 didapatkanangka 58,85/ 100.000 penduduk. Angka kematian menurun dengan stabil 41% menjadi kurang 2% sejak 2000, 0,86%.Semua serotipe virus ditemukan namun den-3 dominan menyebabkan berat fatal. Surveilans epidemiologi, dukungan edukasi masyarakat program pengendalian diperlukan untuk mencegah transmisi. Pengembangan vaksin salah satu upaya penyakit dengue.

Abstract: In Indonesia, dengue hemorrhagic fever (DHF) is a serious health problem. Infection of has occurred in Indonesia for the last two decades. It self limiting disease, however, its clinical manifestations become worsened since several years ago. Epidemiologic pattern infection changes every year, and there peak new cases 10 years. Nowadays, adolescence adult individuals belong to high risk population this infection. This epidemiologic changing DHF influenced by environmental factors, inter alia: 1) increasing human population; 2) uncontrolled urbanization; 3) no effective control mosquitoes endemic areas; 4) modernized public transportation.Keywords: sanitation, epidemiology, Abstrak: Di demam berdarah (DBD) masih merupakan masalah kesehatan masyarakat yang penting. Infeksi terjadi secara endemis di selama dua abad terakhir. Penyakit ini bersifat namun dalam beberapa tahun terakhir memperlihatkan manifestasi klinis semakin berat sebagai DBD dan frekuensi kejadian luar biasanya meningkat. Pola epidemiologi infeksi mengalami perubahan dari ke tahun, jumlah kasus memuncak setiap siklus tahunan. Kelompok usia terserang berubah menjadi kelompok remaja dewasa. Perubahan turut dipengaruhi oleh faktor lingkungan. Faktor-faktor memengaruhi peningkatan penyebaran sangat kompleks yaitu, antara lain: pertumbuhan penduduk tinggi cepat; urbanisasi tidak terencana terkendali; adanya kontrol vektor nyamuk efektif daerah endemis; serta sarana transportasi.Kata kunci: lingkungan, epidemiologi,

Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) di Indonesia masih menjadi masalah kesehatan masyarakat. Nyamuk Aedes aegypti sebagai vektor utama DBD memiliki pola hidup daerah panas sehingga penyakit ini berkembang perkotaan daripada perdesaan. Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan determinan epidemiologi dan kejadian DBD. Ini adalah studi kasus-kontrol. Jumlah sampel sebanyak 434 responden. Sampel kontrol diambil berdasarkan beberapa kriteria: 1) usia responden maksimal 5 tahun dari kelompok kasus, yang dipilih tetangga kasus. Data diperoleh hasil observasi penyebaran kuesioner kepada Faktor risiko dianalisis menggunakan uji chi-square, menentukan besarnya Odds ratio (OR). Setelah itu, analisis multivariat dilakukan dengan regresi logistik ganda. Variabel berhubungan sikap (0,000), 2,9 (1,7-4,8), pemberantasan sarang nyamuk (0,001), 2,3 (1,4-3,8), penggunaan obat (0,004), 2,0 (1,2-3,2), kelambu 2,7 (1,7-4,5), jentik 4,1 (2,5-6,7) , kepadatan hunian (0,043), 1,6 (1,0-2,6), pemantauan berkala (0,006), 1,9 (1,2-3,1), fogging 2,2 (1,3-3,7), larvasida 2,5 (1,5-4,1), pendidikan 4,0 (2,4-6,6). Determinan paling dominan nyamuk. Orang tinggal dirumah terdapat peluang kali lipat terjangkit

Leptospirosis merupakan penyakit zoonosis yang disebabkan oleh bakteri Leptospira dan ditularkan tikus. Penyakit ini kebanyakan ditemukan di wilayah tropis sub pada musim penghujan. terjadi karena adanya interaksi kompleks antara pembawa penyakit, tuan rumah/pejamu lingkungan. Bakteri dapat menginfeksi manusia melalui luka ada kulit mukosa tubuhnya. Manusia dengan perilaku kesehatan buruk berpotensi untuk terinfeksi ini. Demikian juga sanitasi mendukung terjadinya kasus leptospirosis manusia. Diagnosis dilakukan Rapid Diagnostic Test, Polymerase Chain Reaction, MicroscopicAgglutination lainnya. Pengobatan berupa doksisiklin penisilin G intravena. Hemodialisis pemberian ventilasi pernafasan mekanis diberikan jika gagal ginjal perdarahan paru-paru. Pencegahan pencegahan hewan sebagai sumber infeksi, jalur penularan

Akne vulgaris (AV) adalah penyakit kulit kronis yang multifaktorialditandai adanya peradangan pada unit pilosebasea seperti komedo, papul, pustul, nodus dan kista dengan predileksi di wajah, leher, bahu, dada, punggung lengan atas. terjadi 85% orang dewasa muda berusia 12–25 tahun. Insidensi akne kawasan Asia Tenggara terdapat 40-80% kasus sedangkan menurut catatan dari dermatologi kosmetika Indonesia terus peningkatan yaitu 60% penderita tahun 2006, 80% 2007 mencapai 90% 2009.Etiologi vugaris belum diketahui secara pasti, diperkirakanproduksi sebum meningkat, hiperkeratinisasi folikel rambut, koloni bakteri Propionibacterium acnes (P. acnes) inflamasi. Patogenesis ini diperkirakan berhubungan beberapa faktor pemicu makanan, kosmetik, stress psikologis. Gambaran klinis AV ditandai lesi beragam letaknya terutama berada punggung, dada bahu. Lesi dapat bersifat non-inflamasi maupun berupa baik terbuka (blackhead) atau tertutup (whitehead). inflamasi nodul kista. Data penelitian mengenai untuk daerah Lampung masih terbatas. Oleh karena itu, artikel bertujuan mengetahui bagaimana gambaran epidemiologi data prevalensi Provinsi Lampung.Kata Kunci:Akne Vulgaris, Epidemiologi, Prevalensi

Munculnya virus korona SARS-CoV-2 pada bulan Desember 2019 kemudian menyebabkan Covid-19, yakni penyakit yang sifatnya akut menyerang terutama organ saluran napas. merupakan jenis ketiga dari sangat patogen menginfeksi manusia setelah SARS dan MERS telah menjadi pandemi di abad 21. Beberapa studi virologi, preklinik, klinik, serta kesehatan komunitas terkait dengan Covid-19 mulai dipublikasikan sejak awal pertama terjadinya wabah, tahun 2020. Adanya kajian riset tersebut mampu memengaruhi pengambilan keputusan dalam rangka eradikasi kebijakan masyarakat akan ditetapkan. Pengambilan keliru aspek klinik bisa berakibat fatal bagi individu maupun sub kelompok terinfeksi populasi suatu wilayah. Begitu juga kesalahan berpengaruh strategi penanganan wabah. Tinjauan pustaka ini lebih menilai pemahaman virologi mengenai karakteristik SARS-CoV-2, cara penularan (transmisi) virus, patogenisitas manajemen kasus klinis epidemiologi Covid-19. Pandemi global berujung munculnya berbagai masalah wabah Indonesia. Rekomendasi tepat perspektif masa depan diperlukan menghadapi

Coronavirus Disease (COVID-19) adalah suatu penyakit yang disebabkan jenis virus terbaru dari (SARS-CoV-2) ditemukan di akhir Desember 2019 kota Wuhan, Provinsi Hubei, Tiongkok. Di Indonesia kasus COVID-19 pertama kali pada tanggal 2 Maret 2020. Kasus terus meningkat seiring waktu, hingga sampai bulan Agustus 2020 telah dikonfirmasi 130.718 dan 5.903 kematian 34 provinsi Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis secara restrospektif karakteristik serta hubungan variable tersebut. melalui portal resmi informasi Kalimantan Utara. Subjek penelitian dipilih dengan metode purposive sampling sehingga diperoleh 3.146 subjek. Sebagian besar pasien laki-laki (57,5%), usia terbanyak terjadi kelompok 31-40 tahun (24%). Persebaran paling banyak karena transmisi lokal (45,6%) berdampak peningkatan COVID-19. Lonjakan (60.6%). Terdapat antara waktu terhadap nilai p = 0,000 ( < 0,05) sedangkan kelamin menjelaskan bahwa tidak terdapat kematian, dimana hasil 0,761 (p > 0,05).

Talasemia adalah penyakit kelainan darah akibat kekurangan atau penurunan produksi hemoglobin. Jumlah penderita talasemia di Yayasan Indonesia cabang Banyumas terus meningkat. Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan karakteristik tahun 2012. Penelitian kuantitatif dengan desain cross sectional dilakukan terhadap 64 sampel yang diambil teknik proportionate stratified random sampling . Data dikumpulkan meliputi melalui wawancara terstruktur menggunakan kuesioner. Metode analisis digunakan deskriptif univariat. Hasil menunjukkan bahwa rata-rata berusia 12,28 tahun, berjenis kelamin laki-laki (51,6%), sedang sekolah SD (40,6%), bukan angkatan kerja (92,2%), β-mayor (90,6%), tidak splenektomi (84,4%), jaminan kesehatan masyarakat (Jamkesmas) (73,4%), kadar feritin ≥ 2000 ng/mL (90,4%), kelasi deferioprone, vitamin C, dan deferioksamin (81,2%), tinggal Kabupaten (79,7%), trans-fusi Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) (95,3%), terdiagnosis usia 3,7 mulai transfusi 3,78 tahun. Frekuensi 1 bulan kali (87,5%), frekuensi terapi zat besi mengonsumsi C 30 dalam (95,3%).Kata kunci: Hemoglobin, darah, AbstractThalassaemia is blood disorder caused by deficiency or decrease in production/formation of Number thalassaemia patients (Indonesian Thalassemia Foundation) branch countinue to increase. The research purpose describe the characteristics thalassemia YTI Banyumas. type a quantitative approach with design. Sample people taken sampling. collected includes respondents based on variables people, places, and time was obtained through interviews using questionnaire. univariate descriptive analysis were use respondents. results showed that thala-ssaemia at have several characteristics: average age years, male elementary students laborforce b-thalassemia major no splenectomy Jamkesmas ferritin levels sailor deferio-prone, live transfusions hospitals diagnosis starting transfusion years. Once month frequency iron chelation therapy consuming times one (95,3%).Key words: disorder,

Pemodelan epidemiologi merupakan salah satu bentuk yang dapat menjelaskan fenomena apa terjadi dilapangan, dan akan membuat langkah-langkah didalam penganggulangan pengendalian penyakit. Ukuran pemodelan indikator penting untuk pengambilan keputusan menetapkan pencegahan penanggulangan penyakit (evidenve based). Metodologi ilmiah menjadi membangun kerangka penelitian kesehatan, baik penegakan diagnosis, maupun pemberantasan

The number of Multi drug resistant tuberculosis (MDR-TB) cases is predicted to be increasing. management MDR-TB more complex than susceptible TB due the resistance first and second lines anti drugs. Leading drugs tolerance adverse event issues. This study was a cohort conducted between January 2011 June 2013 describe type, frequency, risk factors events caused by Sputum samples patients who were suspected have MDR collected examined as sputum smears using Ziehl Nielsen staining Gene Xpert MTB/RIF segment amplification rpoB gene region methods assess towards rifampicin. Samples with positive results cultured in solid medium (Lowenstein Jensen) liquid (Mycobacteria growth indicator tube test,MGIT). Moewardi General Hospital. confirmed was114 subject consisting 56 males 58 females. most common gastrointestinal disturbances including nausea 79.8% vomiting 78.9%. Minor also found 76.3% patients. There significant relationship previous medication renal impairment (p=0.026); sex (p=0.033); hearing (p= 0.039). no mental illnesses (p=0.062) well (p=0.115) hypopotassemia (p=0.968),. In conclusion, major are

Latar belakang : Kematian ibu adalah masalah kesehatan masyarakat yang banyak terjadi di negara berkembang, termasuk Indonesia. Kabupaten Rote – Ndao Periode Januari 2013 Juli 2016 sebanyak 31 jiwa. Dari pihak pemerintah sudah mengadakan program dan telah mengimplementasikan berbagai kebijakan misalnya Millenium Development Goal (MDGs), Sustainble Goals (SDGS) terakhir pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Komprehensif (PONEK). Semua tersebut diharapkan dapat menurunkan kematian ibu, namun masih saja terjadi. Tujuan: Mendeskripsikan Gambaran Epidemiologi Ibu 2016. Metode:Metode penelitian digunakan dalam ini study epidemiologi deskriptif. Tehnik pengambilan sampel yaitu total populasi. Hasil: Penelitian menunjukkan bahwa terbanyak pada periode tahun (29,0%), usia 20 35 (41,9%), status perkawinan atau belum menikah (22,5%), berpendidikan sekolah dasar (38,7%), pekerjaan sebagai rumah tangga baru pertama kali melahirkan persalinan ditolong oleh dukun (54,8%), penyebab perdarahan (51,6%), tempat bertempat tinggal Kecamatan Barat Laut kota Ba’a (22,5%). Kesimpulan: 2016, berusia tahun, menikah, dasar, bekerja tangga, kali, dukun, disebabkan perdarahan, dirumah Ba’a. Saran: Hasil dijadikan tolak ukur perencanaan khususnya ibu. Kata kunci Studi

Cryptosporidiosis is a disease caused by Cryptosporidium sp. are single cell of coccidian caninfected human and animals. considered cause emerging opportunistic infections inhuman. Oocysts ovoid or spherical 4 to 6 micrometers diameters. The parasite located inthe brush border the epithelial cells small intestine. Currently, eight species known toinfect there two species, C parvum muris which most common reported infect childrenand immunocompromised patient especially AIDS with diarrhea.

Rumah sakit merupakan unit pelaksana teknis Dinas Kesehatan yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di sebagian wilayah. Pelaksanaan surveilans epidemiologi salah satu upaya untuk mengatasi masalah penyakit menular maupun tidak menular, mengurangi kesakitan, mencegah kematian, penyembuhan penderita danmencegah terjadinya peningkatan penyakit. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan pelaksanaan RSUD Leuwiliang Tahun 2018. Jenis penetian kualitatif. Informan dalam petugas melaporkan data surveilansdengan jumlah informan 4 orang. Rancangan analisa menggunakan triangulasi data, sumber dan metode. Hasil komponen masukan masih belum memadai cukup mendukung kegiatan surveilans, tenaga memegang tugasrangkap, adanya buku pedoman. Komponen proses terdapat kendala terutama pelaporan laporan lengkap sebanyak 75% ketepatan yangtepat hanya 25% tahun keluaran mengumpulkan sofcopy.

Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis kestabilan model eko-epidemiologi dengan pemanenan konstan terhadap predator. Populasi dalam terbagi atas tiga populasi yaitu prey rentan terinfeksi , dan predator . Dikonstruksi Diperoleh dua titik kesetimbangan, kesetimbangan kepunahan terinfeksi, interior atau semua ada. Eksistensi dari masing-masing bergantung pada akar-akar realnya masing-masing. Sebelum mencari titik-titk kestimbangan, ditentukan terlebih dahulu matriks Jacobi. Kestabilan diuraikan syarat kestabilannya Simulasi numerik agar terlihat lebih jelas kesetimbangan. menggunakan metode Runge-Kutta orde 4 dibantu software Phyton 3.7.

Abstract. The SARS-CoV-2 virus which is the cause of COVID-19 pandemic since end 2019 has undergone many mutations that gave rise to several variants concern (VOC) with higher transmission, virulence, and ability evade immune system than initial variant (wild-type). Until now, there are four included in VOC virus, namely alpha, beta, gamma delta variants. increased transmission virulence these VOCs were associated mutational changes spike protein, structure plays a role binding host cells. In this article, we conduct literature review on from related occur their impact viral process. To gain an understanding variants, also reviewed protein process entry into Keywords: mutation, (VOC), COVID-19, SARS-CoV-2.

Background: Dengue hemorrhagic fever (DHF) was a health problem in North Sulawesi Province, especially the Minahasa Regency. DHF multifactorial disease. The purpose of this study were to describe distribution patients Regency 2016-2018. This research an observational study. Method: conducted May-July 2019 variables gender, age and cases. data used secondary from District Health Office. Data analyzed univariately. Results: results showed that sufferers at 11-20 years (58 cases). Most found women (83 incidence 2016-2018 has increased by 94 There time shift occurrence 2018. In 2018, many events occurred August-October. Conclusion: conclusion most female. addition, there been pattern dengue

<p align="justify">Until now, Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) is still a public health problem whose number of sufferers continues to increase from year and its spread increasingly widespread. DHF cases are also endemic continue in several districts / cities Southeast Sulawesi Province. This research descriptive qualitative with population the sample used all data on Provincial Health Office 2015 2019 as many 7142 cases. The that has been collected then analyzed help SPSS program describe trend based epidemiological measurements. results this study indicate prevalence rates, Isidence Rate (IR) Case Fatality (CFR) last 5 years fluctuated. peaked 2016 0.122% an IR 122.3 per 100,000 while CFR rate 2017 at 1.01%.</p><p align="justify"> <strong>Keywords</strong>: CFR, DHF, epidemiological, IR, prevalence, trend</p>

Penderita penyakit TB paru di Indonesia berada pada urutan ke empat Negara dengan beban tertinggi dunia setelah India, Cina, dan Afrika Selatan. Di Kabupaten Indramayu juga masih menjadi masalah kesehatan masyarakat. Berdasarkan data dalam profil Propinsi Jawa Barat, tahun 2012, prevalensi sebanyak 192/100.000 penduduk, distribusi 112/100.000 penduduk laki-laki 80/100.000 perempuan, sedangkan insidensi 1.602 960 642 perempuan. Dalam pencatatan pelaporan paru, variable yang dicatat termasuk epidemiologi deskriptif baru meliputi : umur, jenis kelamin pekerjaan, alamat, waktu diagnosa sembuh, serta trimester. Dengan dapat dimanfaatkan lebih lanjut untuk mengetahui factor-faktor mempengaruhi tingginya frekuensi Indramayu. Tujuan penelitian ini adalah ingin Gambaran 2016. 
 Jenis dilakukan metode kuantitatif. Populasinya seluruh penderita Pengambilan sampel teknik cluster sampling. Instrumen digunakan lembar kuesioner dianalisis menggunakan analisis statistik deskriptif.
 hasil diketahui bahwa Puskesmas Jatibarang, Kertasemaya Losarang 141 paru. Adapun distribusinya sebagai berikut: menurut variabel orang, 85,5% berumur antara 15-64 tahun, 66,1% berjenis laki-laki, 32,3% tidak bekerja, 29% belum/tidak sekolah, 61,3% sosial ekonominya rendah, 67,7% status perkawinannya kawin, 37,7% besar keluarga dari 4 51,6% menderita lainnya selain 59,7% mempunyai pengetahuan cukup tentang Varibel tempat, 40,3% Kertasemaya, 90,3 tinggal desa. Sedangkan berdasarkan waktu, 33,9% didiagnosa trimester I, yaitu bulan Januari sampai Maret, lama pengobatnnya 62,3% 6 bulan.
 Saran, puskesmas ujung tombak pelayanan kepada masyarakat agar meningkatkan lagi kegiatan promosi kesehatan, khususnya berperan aktif melakukan upaya pencegahan terhadap penularan cara makan-makanan bergizi, lingkungan periksa dahak apabila batuk 2 minggu. Untuk peneliti lain, faktor-faktor apa saja terjadinya

Kasus pneumonia misterius yang belum diketahui etiologinya dilaporkan pada akhir Desember 2019 di Tiongkok. Terjadi lonjakan kasus dalam waktu relative singkat pasien berjumlah 44 dan terus meningkat menjadi ribuan kasus. ini kemudian diidentifikasikan ke Novel Corona Virus Diseases 19 (COVID 19) (Perhimpunan Dokter Paru Indonesia, 2020). Menurut World Health Organization (WHO) menyatakan bahwa hasil diagnosis tes Polymerase Chain Reaction (PCR) negative dengan tanda klinis infeksi COVID Kazakhstan dikelompokkan perhitungan total 19, pernyataan disiarkan sejak tanggal 1 Agustus 2020 laporan adanya gejala sebanyak 13.121 kematian 152 sehingga Case Fatality Rate (CFR) sebesar 1,16% (Xinshua, Pada Tahun 2015 dunia mencapai 920.000 jiwa setiap tahunnya arti ada 2 balita meninggal menitnya. WHO (2017) terdapat 25.481 karena pernafasan akut atau 17% dari seluruh Indonesia merupakan peringkat 7 (Newswire, 2019).